Senin, 20 Februari 2017

konsep pembelajaran inovatif




A.   Konsep Pembelajaran Inovatif
Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari instruction, yang banyak dipakai di dalam dunia pendidikan. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang berasumsi bahwa siswa mempelajari segala sesuatu dapat dipermudah dengan menggunakan berbagai macam media, seperti bahan-bahan cetak, internet, televisi, gambar, audio, dsb., yang semua itu mendorong terjadinya perubahan peran guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Hal ini seperti yang diungkapkan Gagne (dalam syaefudin udin : 2010) yang menyatakan bahwa “Instruction is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated.” Oleh karena itu menurut Gagne, mengajar merupakan bagian dari pembelajaran, dengan konsekuensi peran guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
Kata “inovatif” berasal dari kata sifat bahasa Inggris inovative. Kata ini berakar dari kata kerja to innovate yang mempunyai arti menemukan (sesuatu yang baru). Oleh karena itu, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang sifatnya baru, tidak seperti yang biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk menfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Program pembelajaran inovatif adalah program pembelajaran yang langsung memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelas berdasarkan kondisi kelas. Pada gilirannya program pembelajaran tersebut akan memberi sumbangan terhadap usaha peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan.
Menurut kamus Bahasa Indonesia kata “inovasimengandung arti pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan”. Inovasi juga berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Jadi bukan hanya alat bantu pembelajaran saja yang bisa dikemas secara inovatif tetapi juga proses pembelajarannya, misalnya menggunakan strategi/metode baru yang dihasilkan dari penemuannya sendiri atau menerapkan metode baru yang ditemukan oleh para pakar dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kondusif.
Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh instruktur/pengajar atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi peserta didik untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar. Dalam konsep kekinian dapat dijumpai bahwa pembelajaran yang dikemas inovatif lebih bersifat student centered. Artinya, pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran ini mendasarkan diri pada paradigma konstruktivistik. Pembelajaran inovatif biasanya berlandaskan paradigma konstruktivistik membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru. Bukan hanya menyampaikan dan menuangkan ilmu ataupun teori saja.
B.     Manfaat Pembelajaran Inovatif
Manfaat yang di dapatkan dalam pembelajaran inovatif adalah sebagai berikut :
a.       Dapat menumbuh kembangkan pilar-pilar pembelajaran pada siswa, antara lain: learning to know (belajar mengetahui), learning to do (belajar berbuat), learning to gether (belajar hidup bersama), dan learning to be (belajar menjadi seseorang).
b.      Mampu mendorong siswa untuk mengembangkan semua potensi dirinya secara maksimal, dengan ditandai oleh keterlibatan siswa secara aktif, kreatif dan inovatif selama proses pembelajaran di sekolah
c.       Mampu mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran atau  tujuan pendidikan.
d.      Mampu mendorong siswa untuk melakukan perubahan perilaku secara positif dalam berbagai aspek kehidupan (baik secara pribadi atau kelompok).
Selain itu, ada beberapa manfaat pembelajaran inovatif secara umum, yaitu:
a.       Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
Pembelajaran inovatif melatih siswa untuk berpikir kreatif sehingga siswa mampu memunculkan ide-ide baru yang positif. Di dalam pembelajaran ini siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya, sehingga bisa menemukan hal-hal baru di era globalisasi ini.
b.      Menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengajar.
Dalam hal ini guru dituntut untuk tidak monoton, maksudnya guru harus memunculkan inovasi-inovasi baru dalam proses pembelajaran. Kreatifitas guru sangat diperlukan agar proses pembelajaran tidak membosankan.
c.       Hubungan antara siswa dan guru menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun.
Guru dan siswa bersama-sama membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran bias terwujud.
d.      Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
Pembelajaran inovatif akan membuat siswa berfikir kritis dalam menghadapi masalah.
e.       Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari
Dunia pendidikan akan lebih berwarna, tidak monoton dan akan terus berkembang menjadi semakin baik. Hal ini akan mempengaruhi dunia kerja yang nantinya akan dijalani setiap orang.
f.       Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar
Siswa harus bisa menempatkan diri dengan baik, siswa tidak boleh hanya diam tapi harus merusaha memotivasi dirinya sendiri agar berkembang. Pembelajaran inovatif akan membangkitkan semangat siswa untuk menjadi yang terbaik.
Manfaat diadakannya inovasi diantaranya dapat memperbaiki keadaan sebelumnya ke arah yang lebih baik, memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat mengujicobakan inovasi yang kita laksanakan, mendorong untuk terus mengembangkan pengetahuan dan wawasan, menumbuhkembangkan semangat dalam bekerja.
C.    Tantangan Dalam Pengembangan Pembelajaran   Inovatif
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pembelajaran inovatif adalah guru sulit menerapkan cara belajar yang pembelajaran kepada siswa karena kebanyakan dari siswa pada saat proses belajar mengajar sudah terbiasa mendapakan informasi dari gurunya sendiri. Karena pembelajaran inovatif merupakan sutu model yang baru bagi guru dan guru bisa menemukan suatu ide ide yang baru dalam pembelajaran.
Berangkat dari konsep inovatif, sejumlah usaha perubahan harus dilakukan oleh seorang Guru. Demikian cepatnya perubahan di sekitar kita, tidak mungkin lagi mengandalkan cara-cara lama dalam pembelajaran, bahkan masih terdapat sejumlah guru masih mengajar dengan cara-cara yang dilakukan oleh gurunya ketika dia belajar dahulu.
Inovasi yang dilakukan oleh seorang guru lebih ditekankan pada kegiatan mengajar, karena ia diserahi tugas dan wewenang mengelola kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam konteks ini kegiatan guru lebih dari pekerjaan seorang profesional umumnya, karena ia dituntut bukan hanya ahli pada bidangnya tetapi juga harus mampu mengelola pembelajaran dalam lingkungan manusia yang serba berubah.
Dalam hal ini, para guru berusaha mencari pembelajaran yang relevan, sehinga setiap komponen pembelajaran berjalan secara efektif, dan akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Model-model tersebut dapat diperoleh dari model lain atau menemukan sendiri model yang diyakini lebih efektif. Namun yang harus dipahami oleh guru dalam setiap pemakaian model pembelajaran tidak serta merta menjadi efektif karena ia akan berkorelasi dengan suasana yang terjadi, seperti yang dikemukakan oleh Saltman (dalam Ibrahim, 1998), batas suatu inovasi akan dipengaruhi oleh:
a.       Tingkat pembiayaan, semakin susah tingkat pembiayaan semakin mudah diterima.
b.      Seimbang antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh.
c.       Efisiensi, artinya dapat menghemat waktu dan tidak banyak memiliki hambatan.
d.      Tidak memiliki resiko, terutama dengan masalah politik dan keamanan.
e.       Mudah dikomunikasikan.
f.       Sesuai dengan sosial ekonomi setempat.
g.      Dapat dibuktikan secara ilmiah.
h.      Terasa langsung manfaatnya.
i.        Tingkat keterlibatan penerimaan inovasi.
j.        Hubungan interpersonal.
k.      Berdasarkan kepentingan.
l.        Peranan agen (penyuluh) inovasi.
Dalam pembelajaran, model dapat diterjemahkan sebagai suatu usaha untuk melukiskan prosedur dan langkah-langkah yang sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Hal inilah yang menjadikan salah satu tantangan tersendiri bagi seorang guru dalam pembelajaran inovatif, serta memilih, memilah dan mengolah model-model pembelajaran yang nantinya akan dikreasikan saat pembelajaran dilaksanakan.
Daya kreativitas dan inovasi secara alamiah telah dimiliki oleh setiap orang. Namun tumbuh dan berkembangnya pada setiap orang ini akan berbeda tergantung dari kesempatan masing-masing untuk mengembangkannya. Pengembangan atau tumbuhnya dengan subur kreativitas dan inovasi pada setiap orang atau sehubungan dengan pekerjaan guru adalah dengan adanya latihan yang berkesinambungan.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru. Dengan adanya inovasi pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat belajar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh semangat, dan penuh tantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmu dan guru juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik untuk menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Contoh inovasi pembelajaran yang sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran dengan nyanyian, membuat materi pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah menghafal dan mengingat yang didukung dengan media, juga dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar dalam melakukan inovasi pembelajaran.
Mendidik tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik, tetapi juga membuka pola pikir mereka bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup mereka sehingga dari ilmu tersebut, mampu merubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan mereka menjadi lebih baik.
Berbicara tentang inovasi, sebenarnya kata ini seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidak setiap perubahan dikatakan sebagai inovasi. Inovasi adalah suatu ide, penemuan atau metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang benar-benar baru bagi seseorang yang bersifat relatif. Sedangkan inovasi pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode atau kiat seorang guru dalam membelajarkan siswa dengan berbagai tujuan tertentu.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat pentingnya inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk dilakukan oleh setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru dengan menggunakan metode baru yang inovatif. Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:
  1. Kuasai teori pembelajaran
  2. Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
  3. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
  4. Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
  5. Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
  6. Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
  7. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Syaefudin, Udin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik.   Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Ibrahim. 1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar